
Pemprov NTB Tepis Lamban Evakuasi Pendaki Brasil Juliana Marins
Pemerintah Provinsi NTB akan mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Rinjani guna mencegah insiden kecelakaan pendaki kembali terjadi.
Pemerintah Provinsi NTB akan mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Rinjani guna mencegah insiden kecelakaan pendaki kembali terjadi.
Jenazah turis Brasil, Juliana Marins yang jatuh di Gunung Rinjani sudah dievakuasi tim SAR. Masyarakat Brasil kecewa dan memberi ulasan buruk di Google Maps.
Tim SAR gabungan menyebut proses evakuasi jenazah Juliana tidak langsung dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Setelah hilang selama empat hari, Juliana Marins ditemukan tewas. Pendaki asal Brasil itu terjatuh ratusan meter di jalur ekstrem Gunung Rinjani.
Tim SAR menghadapi tantangan berat saat mengevakuasi jenazah turis Brasil, Juliana Marins, dari jurang curam Gunung Rinjani. Mereka bermalam di flying camp.
Juliana dilaporkan terperosok ke jurang sedalam 150-200 meter saat mendaki ke puncak Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun.
Tim SAR berhasil menemukan jenazah Juliana Marins, turis Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, setelah pencarian lima hari di kedalaman 600 meter.
Selain itu, autopsi juga menjadi salah satu syarat administrasi yang harus dipenuhi keluarga korban terkait kebutuhan pemakaman di Brasil.
Usai evakuasi dari Rinjani, jenazah Juliana disemayamkan di RS Bhayangkara. Keluarganya tiba di Mataram untuk memberi penghormatan.
Wisatawan Brasil, Juliana Marins, ditemukan meninggal setelah terjatuh di Gunung Rinjani. Pakar geologi kritik lambatnya evakuasi dan minimnya prosedur darurat.